Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Filsafat firasat dan intuisi oleh Dr. Joni, MN, M.Pd, B.I

    Firasat adalah suatu kemampuan dari dalam diri seseorang untuk merasakan apa yang akan terjadi di dalam kehidupannya. Firasat juga dapat diartikan sebagai intuisi yaitu, pengetahuan bawaan lahir atau pengetahuan gharisah. Intuisi adalah salah satu jenis kemampuan psikis. 


Berdasarkan penjelasan Badan Pengembangan dam Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam "Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia tahun 2021", bahwa Firasat meliputi tindakan, (1) peramalan, (2) perkiraan, (3) praanggapan, (4) praduga, prakiraan, (5) prasangka, (6) prediksi, (7) purbasangka, dan (8) asumsi. 

Ada pun ke-delapan tindakan di atas dapat diidentifikasi melalui unsur-unsur dalam  diri manusia itu sendiri yang  melingkupi sebagai berikut;

a. Unsur Dugaan, yakni mencakup antisipasi, bayangan, ramalan, rekaan. 

b. Unsur Pengindraan, yakni merangkum;  impresi, insting, intuisi; emosi, perasaan; sensasi; firasat, naluri; indra keenam; praduga, peramalan; reaksi, respons, tanggapan. 

c. Unsur  Intelegensi, yakni intuisi: firasat, gerak hati, indra keenam, naluri, rasa hati, rasa-rasa

d. Unsur Dugaan firasat, gelagat, indikasi, isyarat, pertanda, tanda, tengara. 

e. Unsur Intuisi, yakni meliputi, alamat (ki), anggai, bisikan hati, faal, fenomena, firasat, gejala, gelagat, indikasi, isyarat, kata hati, padah, perasaan, pertanda, petunjuk, semboyan, sinyal, suara hati, tanda, tengara. 

f. Unsur Tanda, yakni meliputi tanda: fenomena, firasat, gejala, indikasi, isyarat, markah, pertanda, rambu, sinyal. 

Kekuatan mengidentifikasi unsur-unsur tersebut di atas adalah atas ke-delapan elemen di atas pada dasarnya sudah dimiliki oleh setiap orang, dalam sebutan ilmiahnya dengan istilah intuisi. Semua manusia di atas bumi ini memiliki intuisi, yang membedakan hanya lemah dan kuatnya intuisi tersebut mengidentifikasi fenomena. 

Intuisi merupakan pengetahuan yang bergerak antara rasional dan literal atau sesuatu yang tidak bisa dibayangkan. Sehingga untuk memahaminya, tidak cukup hanya menggunakan kategori-kategori akal saja. Tetapi harus memiliki suatu keyakinan bahwa suatu kejadian di bumi ini tidak terlepas dari keseimbangan alam dan hal tersebut sudah sunatullah.

Mengidentifikasi dan berasumsi kerap hal ini ditinjau (dr. Verury Verona Handayani 2020) dalam artikel beliau yang berjudul " Begini Cara Membaca Pikiran Orang Lain Berdasarkan Psikologi", beliau menyatakan mengidentifikasi dan untuk berasumsi dapat dilakukan dengan metode psikologi yang membuat model mental, sehingga efektif untuk menilai secara intuisi pikiran dan perasaan orang. Metode ini disebut juga dengan akurasi empati dengan cara "membaca" isyarat telegraf dengan penilaian melalui kata-kata, emosi, hingga bahasa tubuh. Berikut pembahasan lebih jelas terkait cara baca pikiran orang lain. 

Jadi, Firasat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang gaibi,  namun dapat diamati dengan perantara melihat tanda-tanda pada sebuah objek, sesuai yang telah tersebut di atas. Dalam konteks ini firasat adalah bersumber dari kata hati, namun tidak semua kata hati itu benar, karena kata hati datangnya dari bisikan setan dan yang kondisi hati baik, sehat, dan bersih ini bisikannya pasti dari Allah. Oleh karenanya, firasat tidak bisa dipastikan benar.

Menurut Imam Ibnu Hajar al-‘Asqalani, ciri-ciri kata hati yang benar adalah tetap dan teguh. Tidak mencla-mencle. Tidak gonjang-ganjing. Mungkin bisa dibahasakan dengan yakin. Sangat yakin. Sedangkan kata hati yang dari setan tidak teguh serta gonjang-ganjing. Bisa dibahasakan dengan keragu-raguan ( Fath al-Bari, (12/388), Dar al-Fikr.). 

-----------

Nabi SAW bersabda, sebagai berikut:

"Takutlah kalian pada firasat orang yang beriman. Karena dia melihat dengan cahaya Allah” (HR. Imam Bukhari).


*Penulis adalah Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Washliyah Takengon

Kerenem ni Gayology
Kerenem ni Gayology Gayology merupakan disiplin ilmu yang mengkaji tentang kegayoan

Posting Komentar untuk "Filsafat firasat dan intuisi oleh Dr. Joni, MN, M.Pd, B.I"