Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lalai dengan dunia, padahal kematian itu pasti ( oleh Radhian )

 Jika yang paling dekat adalah kematian kenapa kita lalai untuk mempersiapkannya? Ketika kita hendak melakukan suatu pekerjaan, tentunya kita terlebih dahulu mempersiapkan hal-hal yang penting sebagai penunjang tercapainya suatu pekerjaan. Demi tercapainya tujuan dari pekerjaan, Banyak juga waktu yang kita gunakan untuk memastikan bahwa persiapan yang kita miliki sudah Benar-benar matang.
Waktu untuk melaksanakan pekerjaan itu semakin dekat, Perasaan khawatir seakan tak terbendung, seolah-olah kita masih ragu terhadap persiapan yang sudah kita siapkan sebelumnya.

  Jauh berbeda dengan kematian. Kematian merupakan sesuatu yang pasti terjadi. Namun kita Sering kali lalai untuk mempersiapkan kematian tersebut. Tingkat kekhawatiran kita lebih rendah dalam menghadapi kematian dibandingkan dengan kekhawatiran dalam urusan dunia.

   Sungguh kita merasa aneh. Jika kita meyakini bahwa yang paling dekat itu adalah kematian, seharusnya kita lebih banyak mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian. Memperbanyak bermuhasabah diri agar kita sadar sejauh mana sudah persiapan kita untuk menghadapi kematian.

   Kelalaian dalam mempersiapkan kematian disebabkan karena lebih mencintai kehidupan dunia dari pada Akhirat. Q.S. An-Nahl: 108" Mereka itulah orang yang hati, pendengaran, dan penglihatannya telah dikunci oleh Allah. Mereka itulah orang yang lalai".
   
  Orang yang lalai terhadap kematian hatinya telah terpaut dengan kehidupan dunia. pendengarannya sudah terbiasa dibisikkan dengan kabar-kabar yang menggembirakan sesaat. matanya telah terpaku pada kemegahan dunia yang hanya sementara.

ditulis oleh Radhian, S.Pd.I
Alumni PAI STAI Gajah Putih Tkn
Vocalis Segapa Ethnic
tinggal di Kebayaken
Kerenem ni Gayology
Kerenem ni Gayology Gayology merupakan disiplin ilmu yang mengkaji tentang kegayoan

Posting Komentar untuk "Lalai dengan dunia, padahal kematian itu pasti ( oleh Radhian )"