Mengajar nilai kebaikan pada anak oleh Joni MN

Menumbuhkan nilai-nilai kebaikan dalam diri anak akan menjadikan mereka sebagai sosok yang lebih berguna bagi keluarga, agama, negara, masyarakat serta orang sekitar. Nilai kebaikan yang harus ditanamkan kedalam diri anak-anak kita, yakni meliputi:

1. Rasional

Rasional dalam hal ini berarti melakukan sesuatu sesuai dengan kesadaran akal sehat. Artinya, akal yang digunakan dalam konteks ini adalah akal yang bersumber dari hati yang sehat. Akal sehat berasal dari hati yang sehat yakni, hati yang terbebas dari peran iblis. Jadi, Rasional yang baik yaitu rasional yang berasal dari akal sehat dan hati yang bersih.

2. Kejujuran

Kejujuran termasuk pendidikan karakter sehingga diperlukan proses dalam menanamkannya pada diri anak. Untuk itu, orangtua perlu mengajarkan kejujuran sejak dini. Dengan membiasakannya mulai dari lingkungan terdekat anak, yaitu keluarga. Cara terbaik mengajarkan kejujuran kepada anak-anak adalah dengan tauladan.

3. Kasih Sayang

Mengajarkan nilai kebaikan kasih sayang pada anak mungkin dianggap sebagai hal yang cukup sulit bagi sebagian orangtua. Namun, hal ini tak perlu dikhawatirkan karena orangtua bisa mengajarkan kasih sayang melalui perilaku sehari-hari.

4. Saling Menghormati

Nilai ini selain bernilai menghormati kepada sesama, ini bernilai syukur terhadap Allah SWT dan akan bernilai menghargai atas segala nikmat dan karuniaNya. Saling menghormati merupakan salah satu nilai yang perlu dijunjung tinggi dalam bersosialisasi. Maka, ajarkan kepada anak-anak kita untuk menghormati orang lain sedini mungkin dan latihlah dari lingkungan keluarga terlebih dahulu.

5. Baik Hati & Sopan Santun

Sopan dan santun terbangun dari kebaikan hati. Untuk membangun kedamaian dan keharmonisan hidup bersama, perlu ada kebaikan hati pada diri anak tersebut, ajarkan mereka untuk memiliki sifat yang baik hati. Dengan menanamkan kebiasaan baik, seperti, bersikap murah hati, memperlakukan orang lain dengan penuh rasa hormat.

ditulis oleh Dr. Joni MN, M.Pd, BI

Dosen dan Peneliti Budaya