PERBUATAN SETAN & IBLIS ( Joni MN )

Dr. Joni MN, M.Pd, B.I

Perbuatan dan tindakan yang merupakan kebiasaan buruk manusia yang sangat disenangi Setan dan Iblis, di Gayo, meliputi; UPET, JALU, TOMAH BESISU, JOLOK BENGKON, MUTUKE LENGKONG, TERJAH, EMPAH, JUGE, JIS, JENGKAT, SUMANG, KEMALI, dan seterusnya.

Perbuatan dan tindakan tersebut timbul pada diri individu karena "merasa" ada yang dirugikan. Kemudian, perasaan ini timbul dari orang-orang yang perasaan dan hati sudah dipenuhi rasa was-was, cemburu, iri-dengki, nafsu lawamah atas keinginan yang sudah terkontaminasi oleh pengaruh setan dan iblis, yang mengutamakan gaya, materi, popularitas, jabatan, dan lain sebagainya.

Ketika keinginan tersebut ada mengganggu atau terhalangi dalam proses pencapaiannya, maka mulailah beraksi perbuatan dan tindakan yang tersebut dalam istilah Gayo di atas.

Perbuatan dan tindakan tersebut (bertulis huruf kapital) di atas adalah olah perbuatan iblis dan setan yang sudah bersumpah kepada Sang Pencipta akan terus mengganggu manusia dan menjerumuskannya. Semua perbuatan dan tindakan yang tersebut dalam istilah Gayo di atas merupakan bentuk "madu" dan "pantangan" adat Gayo.

"Madu & Pantangan" adat dalam budaya Gayo sama halnya mengikuti dan patuh pada kehendak juga perintah setan dan iblis. Dan, menurut masyarakat Gayo jaman dahulu, jika melanggar pantangan dan madu adat, maka orang tersebut akan mendapatkan sanksi sosial "gere i genapi" artinya, kalau pun ia ada tapi tidak dianggap keberadaannya, dan orang ini memiliki rasa percaya diri yang over (olah bisikan setan & iblis).

Di samping memiliki rasa percaya diri yang melebihi dan rasa keakuan yang tinggi orang ini juga suka menghasut serta merusak reportase orang demi untuk mempopulerkan dirinya (ciri-ciri perbuatan setan).

Perbuatan dan tindakan ini bagi suku Gayo dalam adat Gayo sudah masuk ke dalam kategori bentuk "ko-eh" Yakni perbuatan dan tindakan kebiasaan setan dan iblis laknatullah.

Ditulis Oleh Dr. Joni MN, M.Pd, B.I

*Linguis dan Pakar peri Mestike dari Gayo

*Dosen di STIT AL-Washliyah Takengon