Hubungan Budaya & Pembelajaran Bahasa , konsep pembelajaran kontekstual oleh Radensyah
Budaya dan pembelajaran bahasa
Dalam buku Context and Culture in Language Teaching and Learning, Michael dan Peter mengatakan, 'Budaya' dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa biasanya didefinisikan secara pragmatis yakni budaya yang terkait dengan bahasa yang dipelajari. Artinya dalam belajar mengajar, bahasa merupakan bagian dari belajar tentang kebudayaan. Kita tidak bisa mengajar bahasa dengan baik tanpa memahami konten budayanya. Tidak akan ada pembelajaran bahasa yang sesungguhnya tanpa memahami sesuatu tentang pola dan nilai budaya yang menjadi bagiannya. Hal ini didukung oleh Fries yang menyatakan hal ini dengan tegas: “Menghadapi budaya dan kehidupan suatu masyarakat bukan hanya tambahan dari kursus bahasa praktis, sesuatu yang asing dan berbeda dari tujuan utamanya, ditambahkan atau tidak seiring waktu dan kenyamanan mungkin. memungkinkan, tetapi merupakan fitur penting dari setiap tahap pembelajaran bahasa...”. Teori di atas dapat menjelaskan bahwa pencapaian suatu bahasa manusia dipengaruhi oleh budayanya sendiri. Ekspresi dan pemikiran muncul dan diwujudkan sebagai budaya manusia. Proses integrasi antara budaya dan bahasa dalam proses belajar mengajar akan mempermudah tercapainya tujuan pengajaran.
Saat ini pembelajaran bahasa di sekolah yang cenderung mengarah pada gramatikal saja tidak cukup. Belajar bahasa inggris misal, perlu adanya konteks pendukung si pembelajar. Konteks pendukung dalam hal ini adalah budaya yang ada atau budaya setempat. Lembaga sekolah, khususnya yang mengedepankan program pembelajaran bahasa harus memahami konsep keterkaitan budaya dan bahasa. Hal ini sangat penting agar peserta didik dapat memahami bahasa secara jelas.
Pendidikan tidak pernah lepas dari kebudayaan. Untuk itu langkah pemerintah atau menteri pendidikan menyatukan pendidikan dan kebudayaan adalah sangat tepat sekali. Adapun teknis dalam pengajaran bahasa dapat dilakukan diskusi dan bekerja sama dengan tokoh adat, budayawan setempat. Kurikulum pendidikan bahasa perlu di latar belakangi oleh peran budaya juga disamping peran-peran lain seiring perkembangan jaman.
Berikut ini dua manfaat melibatkan budaya dalam pendidikan bahasa atau pembelajaran bahasa;
Pertama, memudahkan peserta didik dalam memahami makna kata
Terkadang peserta didik kebingungan menemukan makna kata yang tepat. Hal ini karena bahasa yang ia peroleh merupakan produk bahasa yang tida ia kenal dari kebudayaan mana berasal. Dengan melibatkan budaya sendiri, maka makna kata dapat langsung dicerna dan dipahami.
Kedua, membuat metode belajar sambil bermain semakin mudah
Dengan adanya pelibatan budaya, metode belajar dapat dengan mudah disesuaikan. Hal ini akan menarik perhatian siswa untuk lebih senang belajar bahasa, seperti bahasa inggris, bahasa arab dan bahasa lain.
Itulah keterkaitan budaya dengan pembelajaran bahasa secara sederhana. Diharapkan pembahasan ini dapat menambah referensi dan wawasan anda khususnya bagi guru yang mengembangkan diri dalam dunia pendidikan atau dunia belajar mengajar di sekolah dan di masyarakat.
ditulis oleh Radensyah, S.Pd
berasal dari Rimba Raya
Posting Komentar untuk "Hubungan Budaya & Pembelajaran Bahasa , konsep pembelajaran kontekstual oleh Radensyah"