Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PEMBENCI oleh Dr. Joni MN, M.Pd., B.I.


Pembenci yang suka membenci orang lain adalah orang yang kualitas hidupnya lebih buruk dari orang yang dibenci. Orang ini senangnya menciptakan permusuhan. Dan, ketika ia terus saja membenci, maka keburukannya dan kualitas dirinya semakin tampak kepada orang-orang di sekitarnya.

Menghadapi pembenci adalah dengan tidak merespon tindakannya, pada hakikatnya tanpa ia sadari tindakan si pembenci ini adalah sedang mencari dan membangun permusuhan. Tindakan membenci jika direspon sama halnya kita menurunkan kualitas kebaikan diri yang selama ini sudah berkualitas baik.

Sikap pembenci konon cenderung dibuat-dibuat yang maksudnya agar ia ditakuti, orang ini adalah suatu kesemuan belaka, orang yang ditindak itu diam saat pembenci beraksi dan bertindak bukan karena orang itu takut dan bodoh atau tidak tau hal tentang yang ia katakan, tetapi orang itu diam karena orang itu tau adab dan etika dan orang yang diam itu masih menjujung tinggi adat. Orang diam itu malas ribut karena ia orang yang berakal ia tau kualitas dirinya. Dan, orang yang suka membenci itu ia sudah tau bahwa iblis sudah sedang bersarang di dalam hatinya. Jadi tidak perlu direspon, jika kita tidak ingin berteman iblis.
Orang yang membangun permusuhan merupakan tindakan dari orang hatinya tidak ada menyimpan nilai kebaikan dan tidak ada kebersihan. Tindakan permusuhan suatu tindakan yang dimiliki oleh iblis atau setan, sipat ini memang sudah melekat di dalam diri mereka dan mereka tetap berusaha untuk membangun kebencian di dalam hati dan jiwa umat Nabi Muhammad.

Kebencian si pembenci merupakan titik koordinat dalam menciptakan permusuhan bagi orang-orang yang merespon, namun bagi yang tidak mau peduli atau tidak merespon tindakan si pembenci, ini kualitas hidup orang tersebut akan lebih meningkat dan terjaga.

Kebencian yang dikerjakan seseorang tidak luput hanya karena nafsu lawamah dan pancingan almarah. Kemudian pada realitasnya, kebencian itu tumbuh karena hati yang kotor akibat salah satu penyebabnya uang haram, oleh sebab itu tumbuh kebencian dan perilakunya cemburu, iri, dan dengki akibat seseorang itu kualitas hidupnya melebihi dari pembenci tersebut. Karena, ia tidak bisa menyamai kualitas orang tersebut, maka ia dengarlah bisikan setan timbulah sikap dengki, cemburu dan iri hati jadilah pembenci.

Jika sikap dan sipat ini direspon dan dibalas, berarti kita sudah menurunkan kualitas diri kita, yakni kualitasnya sama dengan si pembenci yang memiliki kualitas buruk hati dan otak kotor serta jiwa yang rusak. Bertahanlah dengan kualitas kebaikan kita jangan terpancing dengan orang yang berkualitas setan suka membangun permusuhan dan yang suka dan senang kepada keributan serta perpecahan di atas bumi ini.

Jika orang itu benar-benar Islam agamanya tidak mungkin ia memiliki sipat iblis di dalam dirinya. Jika orang itu beradab tidak mungkin ia biadab, dan jika orang itu beradat jelas segala tindak tanduknya dan sikap perilakunya tidak mungkin tidak beradat.

Ditulis oleh Dr. Joni MN, M.Pd, B.I
Ketua STIT Al-Washliyah Takengon

video terkait

Kerenem ni Gayology
Kerenem ni Gayology Gayology merupakan disiplin ilmu yang mengkaji tentang kegayoan

Posting Komentar untuk "PEMBENCI oleh Dr. Joni MN, M.Pd., B.I."