Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi - Pemenang oleh Suhaili


Kegersangan mulai meradang tempat ini
Kita mulai kehausan mencari air yang tawar
Sehinga jiwa kita mulai kecut
Kita sudah belajar seperti drakula
Menghisap darah-darah yang segar
Sebagai tumbal kemenangan

Siapa yang pernah menjadi pemenang
Meraka hanya bisa mengantar di pintu gerbang terkunci
Terhimpit dengan birokrasi yang macet
Dengan mimpi hidup yang kecut
Serta janji-janji palsu
Saat baleho-baleho kau naikan
Sambil kau bicara mabuk
Ngaur berhayal
Tentang perubahan yang tak pernah berubah

Siapa saja yang akan jadi pemenang
Jangan sampai kau gadaikan wajah-wajah yang segar
Jagalah marwah harga diri kawan
Jangan, jangan jadi pengecut
Penjilat
Penghasut
Menghianati sumpah dan tri darma

Jika kau pemenang
Genggamlah bara kemerdekaan
Walau tanganmu melepuh bersama darahmu yang tertuang
Mengalir suci membasahi pedang
Biarlah.......
Semua tumpah sebagai tawar perjuangan
Agar hidup berkehidupan nyata kawan
agar hak-hak meraka tak terinjak-ijak oleh manusia yang kejam

Siapa pun pemenang
Bawalah pedang
Asahlah hingga memantulkan kilau
Lalu Jika ada yang menghadang
Cabutlah pedang
Dan Tanjapkan
Pedang tepat di kepalanya
Agar otaknya bersih
Dari pikiran kotor
Budak dari nafsu-nafsu setan

Siapa saja jadi pemenang
Siaplah menjadi khalifah yang suci
Siaplah menjadi pengabdi sejati
Bukalah mata
Buka telinga
Tetapkan langkah
Luruskan fikiran
Kuatkan hati
Hingga ditanganmu kau genggam kemenangan sejati
Repolusi di muka bumi

Ujung gergung. 11. Desember 2014

Puisi lainya

Rajah Pendidikan

Ya Petani Kopi

Geride Ni Kenunulen
Kerenem ni Gayology
Kerenem ni Gayology Gayology merupakan disiplin ilmu yang mengkaji tentang kegayoan

Posting Komentar untuk "Puisi - Pemenang oleh Suhaili"