PAGAR ( HATI ) DAN TANAMAN oleh JONI MN
Makna dan maksud atas tuturan tersebut ialah sebaik dan sebenar apapun tuturan tersebut jika tidak diiringi dengan praktik perbuatan sehari-hari itu hanya bernilai seperti fatamorgana semata.
Dalam konteks ini agama dapat dianalogikan sebagai tanaman sedangkan pagar itu adalah adat (adab). Jika, pagar tidak ada, sebaik apapun dan sesubur apapun tanaman tersebut, maka akan masuk hewan dengan leluasa dan memakannya, menginjak-injaknya, dan lain sebagainya. yang jelas tanamannya pasti terganggu pertumbuhannya, dan bisa saja mati.
Tetapi, apabila pagarnya layak dan bagus, dan kuat, ini tInggal perlakuan si pemilik tanaman tersebut, bagus dan layak merawat tanamannya maka akan bagus juga pertumbuhannya dan aman dari gangguan hewan.
Analogi yang lain yang lebih tepat, yakni agama adalah "hati". Hati diibaratkan sebagai lahan dan tanaman jika tanaman-tanaman yang ada di dalam lahan kita tidak dilindungi dengan pagar atau tidak dipagari, maka akan memudahkan hewan-hewan untuk masuk dan merusak tanaman dan lahan tersebut.
Dalam konteks ini yang dimaksud dengan pagar adalah "Mengingat sang Maha Kuasa", ketika hati selalu diisi dengan asma-asma Allah dan sejenisnya, jelas si perusak dan pengganggu itu tidak dapat masuk dan bersarang di dalamnya, karena si pemiliknya hadir menempati lahan (hati) tersebut.
Untuk pagar, ini tidak hanya tonggak atau kayu yang vertikal saja, jika itu saja maka pagar itu tidak akan berfungsi, yang maksud dengan pagar dia harus ada tarikan dan sesuatu yang posisinya horizintal. Kedua-dua itu harus saling kuat dan mengikat, jika ini kuat dan mengikat kuat antar yang vertikal dan horizontal, hasilnya aman dan terpeliharalah lahan dan tanaman kita.
Dr. Joni MN, M.Pd, B.I
Pendiri Yayasan Pendidikan Prima ( YPP )
Dosen di STIT Al-Washliyah Takengon
Baca juga:
Posting Komentar untuk "PAGAR ( HATI ) DAN TANAMAN oleh JONI MN"