Belajar dari ayam-ayam yang keluar dari kandangnya ( catatan Radensyah )
Banyak kejadian dalam kehidupan kita sehari-hari yang sebenarnya dapat kita jadikan pelajaran. Diantaranya dari memelihara ayam. Kita tentu pernah membuka pintu kandang ayam dipagi hari, apa yang terjadi? Yang terjadi adalah ayam-ayam tersebut berlarian keluar saat pintunya dibuka, alhasil, ayam tersebut berhimpitan dan berdesakan di pintu tersebut. Bahkan, ada ayam yang terjepit karena terlalu memaksakan keluar lebih dulu. Bulu-bulunnya habis berterbangan.
Ayam-ayam ini berlomba keluar mungkin karena lapar atau berebut makanan. Namanya juga ayam, terlalu sulit bagi mereka untuk antri keluar dari kandang. Pintu masih sedang dibuka, mereka sudah saling ambil posisi agar menjadi ayam pertama yang keluar.
Perilaku ayam-ayam ini ada kaitannya dengan kehidupan kita, jika boleh kita kaitkan, hal ini sama seperti murid-murid dalam kelas yang menunggu pulang atau jam istirahat. Bagi guru disekolah, hal ini sudah tidak asing lagi, saat lonceng atau bel istirahat berbunyi, murid-murid rebutan untuk keluar paling awal. Bahkan ada yang berteriak, mengetuk meja, loncat-loncat dan ekspresi lainnya. Berlari kearah pintu keluar dengan saling dorong. Entah kebahagiaan apa yang dirasakan murid tersebut ketika dapat keluar paling awal. Padahal semua murid-murid memang akan keluar.
Sebenarnya ada yang perlu kita khawatirkan jika hal tersebut diatas masih terjadi disekolah, yakni ketidaktenangan. Ekspresi murid-murid saat menyambut jam istirahat memang lumrah adanya. Namun, ekspresi tersebut perlu dikontrol. Dan bila memungkinkan perlu diminimalisir agar pelajaran yang mereka peroleh tidak hilang. Sebelum keluar dari kelas hendaknya murid-murid ditengankan dulu hatinya, dengan berdo’a atau mengucapkan syukur karena dapat belajar. Ketidaktenangan murid-murid adalah diselimuti sifat tergesa-gesa. Ilmu yang baru saja mereka peroleh bisa saja akan hilang bila mereka tidak mengontrol diri. Sebagaimana kita ketahui menuntut ilmu itu harus dilakukan dengan cara yang baik, baik diawal, baik pula diakhir, hal ini tentu juga bagian dari adab menuntut ilmu.
Bagi para pendidik, sangat perlu menenangkan hati murid-muridnya, dan senantiasa melestarikan akhlak murid dengan selalu menenangkan hati murid dari awal hingga pelajaran ditutup, karena menuntut ilmu harus dilakukan dengan ketenangan jiwa atau bila boleh kita katakan yakni harus dengan Tuma’ninah. Semoga..
Catatan Radensyah, S,Pd
Konten Kreator youtube
Posting Komentar untuk "Belajar dari ayam-ayam yang keluar dari kandangnya ( catatan Radensyah )"