PERLAKUAN ORANG BAIK - 1 ( Dr. Joni, MN, M.Pd, BI )

Semua orang ingin diperlakukan dengan baik, di antaranya, (1) dihargai, (2) dianggap, (3) diperlakukan dengan wajar dan layak, dan (4) damai, dan nyaman. Hal ini tidak dapat dipungkiri siapa orangnya, besar, kecil, tua, muda, laki, perempuan, apapun agamanya dan sukunya, jelas mereka berkeinginan untuk mendapatkan ke-4 unsur ini, hanya tata caranya saja yang beragam. Jangan hanya kita saja harus dihargai, dst.

Untuk menggapai ke-4 unsur di atas, tentunya dapat digapai dengan beberapa teknis, di antaranya, seperti: dengan bersikap, berperilaku, merespon, berbicara, berinteraksi, berdiskusi, memandang, mendengar, memberi, menerima, berpakaian, dan berjalan dengan sopan dan santun.

Untuk menggapai kebaikan belum cukup hanya dengan tindakan, sikap dan perlakuan sopan serta santun saja, tetapi harus dibaringi dengan tindakan yang berperinsip, yakni: "kewajaran" dan "kerjasama" yang layak dalam konteks umum baik. Ke-3 perinsip ini harus berjalan beriringan bersama-sama di dalam segala aspek kehidupan kita, saat berkomunikasi baik secara verbal maupun non-verbal, langsung atai via hp, dan seterusnya.

Memperlakukan orang lain dengan sopan dan santun sebenarnya adalah keinginan peribadi dan kebutuhan hati, nurani dan jiwa setiap mahluk yang hidup diatas bumi ini, lebih-lebih manusia, hal ini dijalankan dengan beragam cara atau tehnis, yang jelas rasa ingin dihargai, dihormati, ingin dianggap dan lain-lainnya itu sudah pasti ada di dalam diri seseorang. Untuk menjaga sopan santun, kerjasama, dan kondisi kewajaran salah satunya dapat dilakukan melalui pemilihan ungkapan atau kata-kata saat berinteraksi (berdiskusi, bertanya, menjawab, dan ketika memberi saran).

Setiap saat kita harus tetap menjaga sopan santun, kerjasama dan kondisi kewajaran yang baik saat bertemu, diskusi dan berkomunikasi, entah itu di rumah, di tempat diskusi, atau di dunia maya, ke-3 perinsip ini wajib harus diterapkan, bila kita ungin diperlakukan layak, maka perlakukanlah orang dengan layak juga.

*Dr. Joni, MN, M.Pd, BI

Akademisi Nilai Budaya Gayo

Pakar Peri Mestike

Sumber gambar : pxhere licence creative commons