Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ETIKA BERILMU DUNIA TIMUR oleh Joni MN

ETIKA BERILMU DUA BELAHAN DUNIA

( Dr. Joni MN, M.Pd, B.I )

    Untuk mewujudkan pengembangan ilmu pada dunia pendidikan, umumnya jika dikaji secara detail, pada dasarnya di dunia ini terbelah menjadi dua, yakni (1) perinsip dunia Barat, dan (2) perinsip dunia Timur.

    Keilmiahan pendekatan keilmuan tersebut terbagi dua, kemungkinan akibat adanya keyakinan suatu kelompok (kesukuan), keyakinan yang dimaksud dalam konteks ini, adalah lebih merujuk kepada agama yang dianut. Orang Timur di samping memiliki banyak suku dan budaya juga perinsip agamanya juga cukup mendominasi kehidupan dan sangat kuat.

    Dalam proses mendalami, mengkaji suatu keilmuan mereka selalu menggunakan pendekatan "teologis" Juga tidak melupakan pendekatan "filosofis". Sementara, jika kita runut dan tilik secara detail belahan bumi di bagian Barat, ini lebih didominasi dengan pendekatan filisofis saja, walau pun ada beberapa ilmuwan menggunakan pendekatan " Teologis", tetapi hal ini hanya dilakukan oleh beberapa orang saja, belum bisa diambil kesimpulan random (mewakili keseluruhan).

    Jika dikerucutkan, menjadi 2 nilai etika sebagai petunjuk yang harus digunakan untuk pengkajian dan pengembangan suatu ilmu, yakni; Etika Teologis dan Etika Filosofis, dan ini dapat menjadi alasan dasar sebagai tempat berpijak bagi para pakar pengkaji (para sarjana) dalam mengembangkan keilmuan dan pengetahuannya. Lebih mengerucut lagi, di belahan dunia timur etika pengembangan dan pengkajian ilmu lebih didominasi dengan etika teologis tetapi sebagai kelebihannya dengan tidak menapikan etika filosofisnya. Karena, walaupun pengembangannya fokus pada etika absolutely, yakni suatu yang bernilai kemutlakan, namun tetap mengikut sertakan etika keindahannya, jadi penerapan nilai estetis dan etis selalu berjalan berbarengan, walaupun pada kondisi dan situasi tertentu lebih didominasi oleh etika ke-mutlakan daripada etika ke-relatifan.

    Umumnya pendekatan saat ini lebih kepada etika filosofis, daripada etika teologis, sehingga terjadi pandangan materialis dan membangun perselisihan juga terjadinya debat kusir. 

A. Etika Teologis.

    Teologis dalam pandangan Islam disebut dengan at-tauhid yang berarti satu atau esa. Jadi disini
teologi adalah salah satu bentuk filsafat yang mempelajari tentang hakikat Tuhan serta keberadaannya.

Biasanya teologis selalu disimpulkan sebagai ilmu yang berkaitan dengan ketuhanan. Pendekatan teologi ini cenderung kepada normatif dan subjektif terhadap agama. Pendekatan teologi juga disebut dengan persepektif timur. 

B. Etika Filosofis

    Unsur pendekatan ini adalah memgekspresikan cinta kebijakan dan keindahan. Filosofis adalah pengetahuan dengan akal pikiran mengenai dasar dasar hakikat yang ada,sebab adanya sesuatu,asal adanya sesuatu dan hukumnya. Dengan filosofis kita mempelajari hakikat ini dengan logika,akal,dan rasa. Didalam filosofi kita juga diajari tentang estetika atau keindahan.

Dr. Joni MN, M.Pd, B.I

Linguis asal Gayo

Pendiri Yayasan pendidikan Prima Takengon

Kerenem ni Gayology
Kerenem ni Gayology Gayology merupakan disiplin ilmu yang mengkaji tentang kegayoan

Posting Komentar untuk "ETIKA BERILMU DUNIA TIMUR oleh Joni MN"