Sikap ketergantungan peserta didik terhadap teknologi oleh Radensyah
Perkembangan zaman yang semakin maju
dapat dilihat dari banyak dan canggihnya bentuk teknologi yang telah diciptakan oleh manusia.
Diciptakanya berbagai macam jenis teknologi bertujuan untuk memudahkan dan mempercepat
segala bentuk aktivitas umat manusia. Upayat Teknologiwan yang terus
menciptakan karya-karya canggih sudah sepatutnya mendapatkan penghargaan dan
ini juga termasuk upaya yang mulia. Upaya-upaya ini semakin membuktikan bahwa
betapa Maha Besarnya ALLAH SWT, dan kita manusia sejatinya adalah lemah lagi miskin.
Pendidikan sebagai istilah yang paling
dikenal untuk perihal ‘memanusiakan manusia setidaknya lebih baik dari binatang”
(2014), juga telah berupaya meintegrasikan diri dengan perkembangan teknologi. Di
indonesia saat ini penggunaan teknologi secara tepat dipandang pemerintah mampu
memajukan pendidikan serta juga sebagai upaya untuk mengejar ketertinggal
dengan negara lain.
Saat ini, pemanfaatan teknologi oleh
peserta didik dalam pendidikan khususnya dalam aktivitas belajar mengajar menimbulkan
beberapa masalah. Dalam keterkaitanya dengan penggunaan teknologi terdapat peserta
didik yang menjadikan alat teknologi sebagai alat utama untuk belajar. Ketika
alat belajar berupa teknologi ini tidak mereka miliki, mereka merasa kesulitan
untuk melaksanakan pembelajaran. Hal ini terjadi karena seseorang menggantungkan
segalanya kepada alat-alat teknologi sehingga ketika tidak memiliki alat-alat
tersebut seseorang dengan mudah akan menyerah, dan ini akan berdampak pada
melemahnya potensi dan daya pikir orang
tersebut.
hal ini dapat ditemui pada mahasiswa/mahasiswi
di perguruan tinggi, ketika mereka mendapatkan sebuah tugas, mereka langsung menggantungkan
tugas tersebut dengan alat-alat bantu berupa teknologi. Ketika alat-alat
teknologi tersebut tidak tersedia, hal ini secara otomatis langsung mengurangi
motivasi mereka untuk menyelsaikan tugas tersebut. Kebiasaan peserta didik yang
selalu mengutamakan alat belajar berbasis digital telah berdampak pada minimnya
upaya mereka untuk belajar secara manual (tanpa teknologi). Padahal pada
prinsipnya, pembelajaran secara manual tidak sepenuhnya menyulitkan dan bahkan
pada sisi tertentu memiliki keutamaan. Sekarang banyak peserta didik yang sudah
kurang peduli dengan pulpen dan buku catatan atau note, ini timbul akibat dari
pola pikir yang cenderung memandang pendidikan itu adalah perihal yang harus sepenuhnya
bersifat teknologi. Fenomena ini secara perlahan sudah mulai terlihat juga pada
jenjang sekolah menengah atas. Seperti pada tugas-tugas kelompok, lebih memilih
mengunduh gambar-gambar yang sudah tersedia di internet dari pada membuatnya
secara manual dengan menggambar atau melukis.
Sikap peserta didik sebagaimana yang
digambarkan diatas apabila tidak segera ditangani akan menimbukan beberapa
kerugian, antara lain;
- Melemahnya daya pikir, malas berikhtiar dan menumbuhkan sifat konsumtif dalam diri.
- Mendapatkan ilmu pengetahuan tidak secara kompleks
- Mebiasakan diri untuk tidak produktif dan menimbulkan sifat ketergantungan.
Cara siswa dalam memandang
penggunaan teknologi untuk belajar sepertinya harus diluruskan kembali. Hal ini
kembali kepada para tenaga pendidik sebagai pelaku yang berperan aktif dalam
hal itu. Pendidik sebaiknya tidak terlalu mengedepankan evaluasi pendidikan bergaya
teknologi secara berlebihan. Dalam proses belajar mengajar sangat penting pula
mengembangkan kemampuan siswa secara alami, tidak harus selalu dengan model
pembelajaran berbasis teknologi. Contohnya seperti para dosen yang mendidik di perguruan
tinggi, ada baiknya tugas yang diberikan kepada mahasiswa dikerjakan dalam
bentuk tulisan tangan. Upaya seperti ini tentu akan menghindarkan mahasiswa
untuk tidak selalu menggantungkan diri
dengan alat-alat teknologi. Lagipula hal ini akan dapat menghindari
kebiasaan copy-paste dikalangan mahasiswa.
Kepada pemerintah indonesia
khususnya yang bertanggungjawab dibidang pendidikan perlu mempertimbangkan
kembali pembelajaran berbasis teknologi, tentu penekanan yang urgen adalah
membentuk pemahaman yang tepat kepada para pendidik, peserta didik dan
masyarakat belajar akan pentingnya memanfaatkan teknologi. Pembelajaran berbasis
teknologi memang sangat kita butuhkan akan tetapi perlu adanya upaya serius
untuk memanamkan pemahaman kepada peserta didik bahwa belajar tidak selalu harus
bergantung kepada alat-alat teknologi.
Radensyah, S.Pd
(Edukator di
Yayasan pendidikan Prima)
Kata Kunci ,
Teknologi , peserta didik , konsumtif , pendidikan , belajar mengajar
Posting Komentar untuk "Sikap ketergantungan peserta didik terhadap teknologi oleh Radensyah"